Proyek Pembangunan Jembatan Bersumber DAK APBD 2021 Senilai Rp860 Juta Terkesan Asal Jadi

Pembangunan Jembatan

topmetro.news – Pembangunan jembatan di Desa Belinteng Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat menjadi sorotan.

Pasalnya jembatan yang dibangun Dinas PUPR Bidang Binamarga Pemkab Langkat yang dikerjakan CV Lubuk Mas dengan anggaran bersumber DAK APBD 2021 ini terkesan asal jadi dan seolah buru-buru dikerjakan karena pengerjaannya sudah melewati batas waktu.

Sehingga, jembatan penghubung Dusun Buah Raja Desa Belinteng menuju Desa Tanjung Gunung tersebut terkesan mubazir karena tidak bisa dilalui kendaraan roda tiga atau pun roda empat.

Bahkan adanya pembangunan jembatan permanen di Dusun Lau Serden produk Dinas PUPR Kabupaten Langkat ini kendati sudah setahun dikerjakan oleh perusahaan rekanan CV.Lubuk Mas ini lebih terkesan hanya menunjukkan sebagai bukti jika jembatan tersebut telah dikerjakan dengan mengabaikan mutu dan manfaatnya. Sehingga jembatan yang tidak memiliki oprit ini lebih terkesan ditinggalkan begitu saja demi mengejar pencairan.

Pengerjaan jembatan yang menghabiskan anggaran yang cukup besar namun dikerjakan setengah hati ini sangat disesalkan masyarakat khususnya Koordinator Aliansi Langkat Bersatu (ALB) Harianto Ginting SH.

Menurut Harianto Ginting proyek Dinas PUPR Pemkab Langkat bersumber DAK TA 2021 yang dikerjakan oleh CV.Lubuk Mas ini sudah tidak sesuai dengan besaran anggaran yang digelontorkan dan terindikasi diduga telah terjadi mark up.

“Pembangunan proyek jembatan ini akan kita laporkan ke Kejaksaan atau ke Kejati Sumut,” ujar Harianto Ginting yang juga merupakan advocad ini.

Ironisnya, salah seorang Staf Bidang Bina Marga Dinas PUPR Pemkab Langkat bernama Nurdin saat disinggung terkait kondisi fisik pembangunan jembatan di Desa Belinteng tersebut mengatakan bahwa pihaknya tidak peduli mau siapa pun yang mau melewati jembatan itu. “Yang penting sudah kami kerjakan,” ujarnya kepada awak media, Jum’at (21/10/2022) di seputaran Dinas PUPR Langkat.

Sementara itu Plt.Dinas PUPR Langkat Khairul Azmi ketika akan dikonfirmasi terkait pembangunan jembatan yang diduga asal jadi dan terindikasi mark up tersebut tidak dapat ditemui. Menurut beberapa staf di ruangannya jika Plt.Kadis PUPR sedang sekolah di Yogya.

Aneh, pembangunan jembatan dengan biaya yang cukup mahal, namun kenyataannya belum bisa dilalui untuk mengangkut hasil pertanian dengan kenderaan roda tiga dan roda empat. Malah jika masyarakat ingin membawa hasil pertanian atau perkebunan harus melalui sungai kecil di sisi jembatan yang dibangun.

Reporter I Rudy Hartono

Related posts

Leave a Comment